PAPANDAYAN MASA KINI!!..
- Oktaviaopi
- Jan 31, 2017
- 3 min read
Well ..
Cerita di thread yang ini berasal dari pengalaman gue di awal tahun 2017 yang baru kembali lagi naik gunung papandayan.
PAPANDAYAN, itu tergolong untuk pendakian pemula karna medan yang tidak susah untuk di tempuh . Kebetulan juga sudah sering kesini karena tempat pendidikan yang cocok untuk Komunitas MAPALA di kampus .
singkat nya..
Gue balik ke sini lagi dengan temen kantor , Oktri & Jimmy. Sempet dengar sih papandayan yang sekarang tarifnya swasta mahal maksudnya...
Yaudah yang penting jalan dulu, udah penat .
26 Januari 2018 Dari cikarang naik bus jurusan Garut Primajasa jam 10.00 WIB, sampai sana kita sekitar jam 14.00 WIB. Setelah sampai di terminal garut nunggu angkutan umum. Di Cisurupan di tarif per orang Rp. 25.000 . okelah.. lalu turun di cisurupan niatnya mau naik mobil bak gitu, tapi karena sepi jadi kita naik ojek, dan hasil tawar menawar Rp. 100.000 3 ojek dengan syarat pulangnya di jemput mereka ok deal!!.
Setelah sampai sana sudah maghrib karena gue memutuskan untuk pendakian pagi jadi kita bertiga berencana menginap di camp.
27 Januari 2018
Keesokan harinya, bangun pagi setelah itu melakukan registrasi di pos 1 kaget sih biaya perorang camp 95.000 WEEEEWWW!! dengan terpkasa deal juga, masa iya harus pulang lagi lanjuuttt......
Setelah di arahkan untuk registrasi ulang di post atas lalu perjalanan di lanjutkan lagi.
Satu langkahh... dua langkahh... hmmm ... papandayan sudah banyak berubah..
Banyak bangku-bangku yang di buat dari semen, banyak bangunan seperti posko - posko. banyak bangunan baru tambahan seperti pagar - pagar ada pula spot untuk foto foto dan banyak sekali bangunan posko dan warung warung di sana.
Lebih rapih siihhhhh....
Iya memang lebih rapih, tapi ko ada perasaan sedih ya melihat papandayan masa kini.
Gue baper rindu papandayan yang dulu...
Malam hari...
Masih di tanggal 27 Januari 2018..
Kita memutuskan untuk bangun tenda di dekat toilet lama di pondok salada, kalau ga salah itu toilet yg di bangun pertama kali oleh anak ITB.
Sebelumnya sudah di peringatkan oleh warga yang berjualan bawah disini untuk hati - hati karena banyak babi hutan berkeliaran, semua makanan harus di gantung di pohon.
Saat itu kita bawa 2 tenda. 1 untuk kita tidur dan satu lagi untuk taro semua barang-barang kami. Malam itu kita memutuskan untuk tidak masak karna menghawatirkan babi pengganggu datang. Kita mampir ke sebuah warung warga sambil kongkow bareng warga sekitar. Lagi enak lahap menyantap mie, tiba-tiba penjaga memberitahu kita bahwa tenda hancur sama oomeeenn (babi hutan). oh my....
Pindah lah tenda kita ke dekat warung si bapak. Kepikiran sih, kenapa dia ngamuk turun mengganggu pendaki?? , karena dulu selama pendakian si omen jarang malah hampir tidak pernah dia turun ke tempat camp. tidak se liar dan se galak ini..
28 Januari 2018 Matahari sudah naik, waktu nya gue dan anak anak melanjutkan perjalan kembali pulang, dengan meninggalkan tenda kesayangan gue di pondok salada untuk atap terpal pos disana, karna udah sobek ga bisa di selamatkan akibat amukan si omen.
Liat aja pasti ada kelty tetton II di pos nya hahaha
Di perjalanan pulang gue ketemu dengan 2 mas mas sama 1 anak kecil mungkin kelas 3 sd ya , nama nya Tio.. ayahnya Om Budi dan satu orang temannya yg lupa namanya siapa. dijalan pulang kita dapat tumpangan dari mereka sampai hampir Bandung.
Setelah itu kita lanjut pulang dari Bandung menuju Cikarang, dan kembali ke tujuan masing-masing...
Demikian cerita singkat yang ga begitu singkat juga sih,
Walau agak sedikit kecewa dengan papandayan kekinian yang dari sudut pandang gue ga begitu suka, tapi harus tetap berpikir positif dengan papandayan masa kini , yang mungkin bagi sebagian orang Papandayan masa kini lebih indah dengan toilet bagus, dan bangunan bangunan seperti sekarang dan jadi salah salah satu mata pencarian warga yang paling berpengaruh.
BUDGET :
Cikarang - Garut : 52.000 Term Garut - cisurupan : 25.000 Ojek : 35.000 Garut - Cikarang : 52.000
Retribusi 1 malam : 95.000
Comments